Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Banyak orang berkata bahwa di dunia ini tidak ada yang gratis. Buktinya banyak, katanya. Lihat saja mereka yang punya mobil SUV sejuta umat, Toyota Avanza. Setiap tahunnya si empunya Avanza wajib membayar pajak kendaraan. Seumur hidup mobil itu dimiliki, maka kewajiban itu akan tetap terus ada. Tak ada yang gratis. Betul.
Jangankan Avanza, motor bebek jadoel yang dilahirkan Honda tahun 70-an saja tidak boleh bebas berkeliaran di jalan raya. Plat nomor harus dipasang di hidung dan pantatnya, biar semua orang tahu bahwa pajak kendaraannya, sekali pun tidak mahal, tetap harus dibayar. Jika tidak, jangan harap hatima tenang, pikiran tenteram. Di setiap pos polisi yang kamu lewati, hatimu deg-deg-an seperti berasa jatuh cinta, karena takut ada polisi yang mengintip, dan priiittt. dompetmu kini yang harus dikuras.
Bahkan buang .hajat besar di sejumlah terminal bis antar kota, kamu gak bebas buang itu hajat, minimal di saku celanamu harus ada kertas bertuliskan Rp 2.000. Sebentar, kan di rest area sepanjang tol buang air dengan skala kecil dan besar gratis. Iya betul, tapi kamu gak boleh lupa kalau PT. Jasa Marga Tbk, memasang palang otomatis di setiap hulu dan hilir jalan tol, dan itu tidak gratis.
Di era digital bin milenial, semua orang wajib punya smartphone. Jika gaway di tanganmu bukan android, dijamin teman-temanmu mengejek atau malah mengumpaat, kamu jadoel amat sih, ketinggalan zaman. Smartphone Android dengan segala aplikasi di dalamanya telah meninabobokan hampir semua orang, dan itu gak gratis. Smartphone berbasis android kurang maknyus kalau tidak berkuota, dan itu harus dibeli agar kamu bisa bikin status tiap menit.
Tidak ada yang gratis, Eiit nanti dulu, kata siapa?. Kendaraan roda dua tanpa mesin seperti sepeda tidak dikenakan pajak, Begitu pula kalau motor kamu dan Avanza atau Ayla-mu mau bebas dari pajak jangan dipakai di jalan raya, tapi kamu pajang di rumah sebagai barang hiasan, anggap saja pengisi desain interior untuk mengisi spasi ruang tamu yang berlebihan.
Naah, Internet juga ada yang gratis, tanpa kuota yang harus dibeli dari vendor yang tiap hari menangguk untung dari kamu, juga tak usah beli router yang mahal, kayu bambu yang panjang nan tinggi untuk melacak sinyal wifi tetangga terjauh menggunakan modem router.
Semalaman saya mengamati channel free energy dan free internet serta easy electric di yutub. Owner dari masing-masing channel ini mengajarkan bagaimana mendapatkan energi listrik tanpa harus bayar ke PLN tiap bulan, atau berdiri di atas bangku supaya badanmu yang kecil dan pendek bisa menjangkau kotak token untuk mengisi 12 digit angka pulsa listrik.
Dan mata saya yang ngantukan jadi melotor menyimak penjelasan dari channel free internet yang dengan visual yang sangat gampang diingat bisa menghasilkan internet gratis dengan memanfaatkan busi bekas, besi sembrani, speaker bekas, silet, bahkan paku yang dililit kawat tembaga. ditambah dengan potongan kabel charger yang sudah dipotong. That is full awesome dan very very wonderful.
Lalu sinyal pikiran saya jadi terhubung ke channel Flat Earth Community yang dengan mantap jiwa berhasil menjelaskan tentang konsep bumi datar kepada milyaran umat manusia sedunia. Di beberapa episode disebutkan penemu energi listrik bernama Nicholas Tesla yang hasil karyanya dijadikan ladang bisnis oleh kaum kapitalis bermental oligarki yang melakukan hegemoni massif kepada warga dunia, dan mereka jadi komunitas kecil paling kaya sedunia, hingga sekarang.
Hati saya bersyukur, rupanya di era milineal atau akhir zaman ini Tuhan telah melahirkan anak-anak Tesla yang menginspirasi uamat manusia untuk hidup dalam ketenangan tanpa memikirkan tagihan listrik sampai didenda debt collector yang ditunjuk PLN karena nunggal berbulan-bulan. Lalu setiap 10 hari pertama setelah gajian yang dipotong perusahaan karena covid-19, kamu harus siap dengan tamu bertubuh tegap berotot besi dan berwajah garang yang berkata, bapak/ibu nyuri listrik ya?
Kamu boleh nyoba buka channel yutub yang saya tuliskan di paragraf sebelumnya, dan bisa melakukan eksperimen sampai benar-benar mengakui keberadaan dan kebaikan Tuhan bahwa Dia telah menyediakan semua energi di bumi yang tidak bulat lagi dengan gratis dan unlimited hingga smartphone berharga 500 ribuan yang kamu beli dari karyawan korban PHK Corona, dipenuhi oleh aplikasi games akibat dari penjara rumah lebih dari dua bulan yang diberlakukan pemerintah.
Di warung tetangga yang pemiliknya janda, tercium wangi bala-bala, Asa piraku kudu nganjuk, Aaakh tidak ada yang gratis, ternyata, termasuk rasa seuhah yang dihasilkan cengek domba berbulu srigala.
Wassalaam.
Cimahi, 29 Juni 2020